Dry cleaning telah berkembang dan menjadi metode pembersihan pakaian yang penting dan nyaman, terutama bagi pakaian yang memerlukan perawatan khusus.
Tanpa menggunakan air, proses ini melibatkan penggunaan pelarut kimia untuk membersihkan pakaian.
Hingga kini, proses dry cleaning telah banyak diadopsi dan menjadi lebih efisien seiring berjalannya waktu.
Dalam hal ini, pelarut yang digunakan untuk membersihkan umumnya merupakan cairan organik khusus yang tidak mudah terbakar dan memiliki tingkat inflamabilitas yang rendah.
Tentu saja, pelarut standar termasuk perchloroethylene (PERC), yang sering digunakan di Amerika Utara dan Eropa Barat, serta pelarut berbasis hidrokarbon yang lebih modern, yang lebih sedikit racunnya dan lebih lembut pada pakaian.
Sementara itu, karbon dioksida dan silikon cair adalah pelarut modern lainnya yang diklaim dapat mengurangi dampak lingkungan dari proses dry cleaning.
Apa Itu Dry Clean?
Secara harfiah, dry clean berarti “cuci kering”. Namun, jangan tertipu oleh namanya. Proses ini tidak sepenuhnya kering.
Dry clean adalah metode pembersihan pakaian menggunakan cairan pelarut khusus, bukan air.
Kendatipun begitu, cairan ini sangat efektif dalam mengangkat kotoran, minyak, dan noda tanpa merusak serat kain.
Meskipun laundry express 2 jam sangat praktis, tidak semua pakaian cocok untuk dicuci dengan cara ini.
Sebagai contoh, pakaian yang terbuat dari bahan-bahan delikat seperti wol, sutra, atau bahan sintetis yang halus membutuhkan perawatan khusus yang hanya bisa dilakukan melalui dry clean.
Mengapa Dry Clean Penting?
Dalam dunia perawatan pakaian, dua metode utama yang sering digunakan untuk membersihkan pakaian yaitu wet cleaning dan dry cleaning.
Meskipun demikian, wet cleaning dan dry cleaning memiliki perbedaan dan keunggulan masing-masing tergantung pada jenis kain dan kebutuhan pembersihan.
Oleh karena itu, memahami perbedaan antara keduanya dapat membantu Anda memilih metode yang tepat untuk menjaga kualitas dan umur pakaian Anda.
1. Melindungi Serat Kain
Beberapa jenis kain seperti wol, sutra, dan bahan sintetis yang halus sangat sensitif terhadap air.
Air dapat menyebabkan serat menyusut, berubah bentuk, atau bahkan luntur. Dry clean menggunakan pelarut yang lebih lembut, sehingga menjaga integritas kain.
2. Menghilangkan Noda Membandel
Noda minyak, tinta, dan kosmetik sangat sulit dihilangkan dengan air biasa. Pelarut yang digunakan dalam dry clean memiliki daya larut yang lebih tinggi terhadap jenis noda ini.
3. Menjaga Warna
Warna cerah dan pola yang rumit pada pakaian dapat memudar jika dicuci dengan air. Dry clean membantu menjaga warna tetap cemerlang lebih lama.
4. Melindungi Aksesori
Pakaian dengan hiasan seperti payet, manik-manik, atau bordiran dapat rusak jika dicuci dengan mesin. Dry clean dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga keindahan aksesori ini.
Jenis Pelarut Dry Clean
Pelarut yang umum digunakan dalam dry clean adalah perkloroetilena (PCE). Namun, karena masalah lingkungan, banyak tempat laundry yang beralih ke pelarut yang lebih ramah lingkungan seperti hidrokarbon atau silikon.
Tips Merawat Pakaian Dry Clean
- Baca Label: Selalu perhatikan label perawatan pada pakaian Anda.
- Bersihkan Noda Segera: Semakin cepat noda dibersihkan, semakin mudah untuk dihilangkan.
- Gunakan Kantong Laundry: Masukkan pakaian dry clean ke dalam kantong laundry khusus untuk melindunginya dari kerusakan.
- Pilih Tempat Laundry Terpercaya: Pilihlah tempat laundry yang memiliki reputasi baik dan menggunakan peralatan serta bahan kimia yang aman.
Langkah-Langkah untuk Menjamin Kebersihan Dry Cleaning
Jika dilihat dari sudut pandang yang lebih kompleks, dry cleaning bukan sekadar menggantikan air dengan pelarut kimia.
Pada waktunya, ada beberapa langkah penting dalam proses ini yang memastikan pakaian benar-benar bersih dan bebas dari noda.
Langkah-langkah tersebut meliputi: inspeksi dan penandaan, pre-spotting, proses dry cleaning, post spotting, dan sentuhan akhir.
Langkah 1: Pemeriksaan
Pakaian yang diserahkan oleh pelanggan pertama kali akan diperiksa secara mendetail untuk memastikan ada atau tidaknya kerusakan, noda, atau cacat pada pakaian tersebut sebelum dilakukan pencucian.
Selain itu, setiap pakaian akan diberi tag atau label sebagai identifikasi untuk memastikan tidak ada pakaian yang tertukar saat proses pencucian berlangsung.
Inspeksi ini sangat penting untuk mengidentifikasi area atau noda tertentu yang memerlukan perhatian khusus.
Sementara itu, pakaian berbahan khusus atau yang memiliki elemen dekoratif seperti manik-manik dan bordir juga akan dicatat agar mendapatkan perlakuan yang sesuai selama proses dry cleaning.
Langkah 2: Pre-Spotting
Setelah inspeksi, pakaian akan melalui proses pre-spotting. Ini adalah langkah awal di mana noda yang terlihat pada pakaian diberi perlakuan awal dengan menggunakan pelarut kimia tertentu.
Dalam hal ini, Pre-spotting berfungsi untuk memudahkan pengangkatan noda selama proses dry cleaning berlangsung.
Beberapa jenis noda yang sulit dihilangkan, seperti minyak, tinta, atau darah, mungkin memerlukan perlakuan khusus dengan bahan kimia yang lebih kuat.
Karena alasan itulah, Pre-spotting juga melibatkan identifikasi bahan pakaian. Berbeda dengan pencucian biasa, bahan tertentu mungkin memerlukan metode dry cleaning khusus agar tidak rusak selama proses.
Langkah 3: Proses Dry Cleaning
Setelah pre-spotting, pakaian akan masuk ke mesin dry cleaning. Di sini, pelarut kimia akan digunakan untuk membersihkan pakaian.
Sebagai gambaran, salah satu pelarut yang umum digunakan dalam dry cleaning adalah perchloroethylene (PERC).
Mesin dry cleaning berfungsi seperti mesin cuci biasa, tetapi tanpa air. Pakaian direndam dalam pelarut kimia, kemudian diputar untuk menghilangkan kotoran dan noda.
Mengingat bahwa, pelarut kimia ini bekerja dengan cara melarutkan minyak dan kotoran yang menempel pada serat kain tanpa merusak bahan pakaian.
Setelah pencucian selesai, pelarut kimia tersebut akan dipisahkan dari pakaian, disaring, dan didaur ulang untuk digunakan kembali.
Langkah 4: Post Spotting
Setelah proses dry cleaning selesai, pakaian akan diperiksa kembali melalui tahap post spotting. Pada tahap ini, noda yang belum sepenuhnya hilang akan ditangani lagi dengan metode khusus.
Lebih lanjut, Post spotting juga melibatkan pengeringan dan pengecekan kualitas. Pakaian akan diperiksa untuk memastikan bahwa tidak ada sisa pelarut kimia yang tertinggal dan pakaian benar-benar bersih.
Langkah 5: Sentuhan Akhir
Langkah terakhir dalam dry cleaning adalah sentuhan akhir. Pakaian akan disetrika, dilipat, atau digantung, tergantung pada jenis pakaian dan preferensi pelanggan.
Secara menyeluruh, sentuhan akhir ini juga memastikan bahwa pakaian terlihat rapi dan siap digunakan kembali oleh pelanggan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, dry cleaning merupakan solusi efektif untuk pakaian yang membutuhkan perawatan khusus.
Dengan memahami langkah-langkah dalam proses ini, pelanggan dapat lebih menghargai detail dan teknik yang digunakan untuk menjaga kualitas pakaian mereka tetap terjaga tanpa merusak bahan.