Dalam kesibukan dunia wirausaha, salah satu sektor yang sering luput dari perhatian, namun menawarkan keuntungan yang menjanjikan, adalah usaha laundry.
Investasi usaha laundry tidak hanya menawarkan penghasilan yang dapat diandalkan oleh investor tetapi juga dapat dimulai dalam skala kecil dan secara bertahap diperluas seiring bertambahnya keuntungan.
Apa lagi, jika investor tidak menyewa lahan, jadi aspek lain yang menarik dari bisnis laundry karena membutuhkan investasi awal yang relatif terjangkau.
Perhitungan Balik Modal Usaha Laundry
Balik modal usaha laundry dapat tercapai dalam 9 bulan dengan omzet Rp 7 juta per bulannya, ungkap Amran Yasin, pemilik Brand Londria. Sejalan dengan itu, Tum Desem Waringin pemilik Franchise Laundry Daily Wash (TDWL) juga mengungkapkan hal yang sama. Seperti dikutip dari Antaranews Sumut.
Lebih lanjut, Amran menjelaskan cara menghitung omzet laundry. “Dengan ketentuan, setiap 10 pelanggan membawa orderan laundry senilai Rp 210.000,- dalam rentang 15 jam operasional per hari selama sebulan, setelah dikurangi biaya operasional. Maka, usaha laundry yang berjalan 9 bulan dapat menghasilkan ROI (pengembalian investasi).”
Londria, bisnis yang Amran mulai pada tahun 2012 ini, awalnya hanya menyediakan beberapa layanan laundry telah berkembang menawarkan peluang usaha laundry profit 100% untuk pengusaha, tanpa bagi hasil.
Faktor Penentu Balik Modal Usaha Laundry
Dengan memahami faktor penentu balik modal dalam bisnis laundry. Contohnya, membeli Franchise Laundry tanpa royalty fee sangat penting dalam memaksimalkan profitabilitas.
Sejalan dengan itu, “peralatan modern memastikan waktu operasional yang lebih cepat, memungkinkan bisnis melayani basis pelanggan yang lebih besar dengan tetap menjaga kualitas layanan”. Ungkap Amran pada sela-sela pertemuannya dengan calon pengusaha laundry di kantor Londria, Jl. Perintis Kemerdekaan, Makassar.
Kendatipun demikian, Lokasi bisnis laundry memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan dan ROI (balik modal). Lokasi yang dipilih secara strategis, dekat dengan kawasan pemukiman atau pusat komersial dengan lalu lintas pejalan kaki yang tinggi, dapat menarik arus pelanggan yang stabil.
Dalam jangka panjang, efisiensi dalam operasional adalah kunci untuk meminimalkan biaya dan mengoptimalkan keuntungan. Misalnya, karyawan outlet laundry yang terlatih dan termotivasi dengan baik juga dapat berkontribusi pada reputasi bisnis yang positif,
Dalam dunia bisnis laundry yang tampaknya biasa-biasa saja terdapat potensi pengembalian modal yang stabil. Penentu ROI (balik modal) dalam industri ini beragam, mulai dari kualitas peralatan dan lokasi strategis hingga penawaran layanan, penetapan harga, pemasaran, dan efisiensi operasional. Dengan pengalaman lebih 10 Tahun di bisnis laundry, faktor-faktor strategis ini yang akan dibagikan oleh Amran Yasin kepada mitra bisnisnya.